BANGUNAN RUSUNAWA PROGRAM
KEMENPERA MANGKRAK
Banyuwangi media patroli group. Pondok
pesantren merupakan sarana pendidikan paling lama di Indonesia. Sayangnya masih
banyak pondokan para santri itu yang kondisinya masih sangat memprihatinkan.ruangan
belajar mengajar dan tempat tidurpun masih kebanyakan sangat sempit .Karena
itulah pondok pesantren menjadi perhatian khusus Kementerian Perumahan Rakyat
untuk diperbaiki menjadi lebih layak huni dan bagus.kementrian negara perumahan
rakyat (kemenpera) dalam hal ini memberikan terus mengadakan program bantuan
berupa fisik fasilitas Rumah susun Sewa
(Rusunawa) untuk para santri/wati dilingkungan pondok pesantren di seluruh
indonesia.kebetulan wilayah banyuwnagi kedapatan jatahnya yakni Ponpes
Darusalam, Blokagung dan Ponpes Mamsaul Huda,Tegaldlimo.
Seperti yang dilansir media
lain sebelumnya terkait anggaran kementrian yang dikucurkan melalui program
rusunawa Untuk 2014 saja Kemenpera
menganggarkan dana Rp 4,6 triliun untuk pembangunan 400 rusunawa di ponpes yang
ada di Indonesia. ponpes di Jawa Timur, akan dibangun 175 twinblok (rusunawa)
senilai Rp 600 miliar termasuk untuk ponpses banyuwangi kebagian jatah tersebut
di tahun sebelumnya.
PT Brantas yang memenangkan
tender dengan pelaksana PT Indriana Pratama Kapitalindo (keterangan pengawas-
red) di tempatkan dua titik proyek
Rusunawa untuk wilayah Banyuwangi yakni
Ponpes Daru salam Blokagung,dan ponpes
Mansa’ul Huda tegaldlimo, .anggaran 2013 di kerjakan awal 2014. akan tetapi
perlu di pikirkan sejenak program nya baik pelaksanaanya dan pengerjaannya yang kurang jelas,disinilah
yang patut kita cermati . pelakasana PT Brantas masih banyak yang belum kelar
bangunanya,tidak hanya itu dari pengerjaanya diduga banyak pelanngaranya,terbukti
tidak adanya papan nama untuk mengetahui
data anggaran dan kalender kosong sehingga
kita kesulitan menggali data,dinding
memakai batako apakah ini sesui peraturan spek tidak pakai bata merah,diduga kalender
pengerjaanya yang sudah habis masa waktunya,.meski dalam pemeliharaan keadaan
kostruksi bangunanya sudah banyak yang retak,dan banyak yang belum selesei dan kelihatan
terbiar ,seperti keadaan rusunawa yang ada di ponpes daru salam blokagung,disitu
mulai dari kaca cendela yang masih belum terpasang ,keran kamar mandi belum terpasang bahkan keramiknya
sudah ada yang pecah ,pintu yang pakai triplec ,dak lantai atas yang nampak
ngeplek di duga bocor,sumur yang belum
selesei masih di bor dan ada alat bornya
serta finising yang sangat kasar dan bercak.keadaan ini diperparah lagi sudah
hampir 3-4 bulan sudah tidak ada satupun pekerja dan hampir sama dengan
bangunan rusunawa yang ada di ponpes Mansaul Huda Tegaldlimo.tentunya ini
sebuah pertanyaan besar,wartawan patroli group terus menggali info lebih dalam, menurut
pengakuan pengawas ponppes Blokagung menyampaikan (16/9/14) saat dikonfrimasi
melalui selulernya karena beliaunya lagi di luar kota ” yang jelas itu pengerjaanya semua di lakukan oleh pihak Pt
Brantas,kami hanya pemilik tempat dan membantu mengawasi pekerja disini,memang
kondisini bangunanya seperti itu mas,sebenarnya itu tinggal pasang – pasang
saja yang belum selesei,maka itu saya akan
ke Pt brantas dan menerus ke kemenpera untuk melaporkan keadaan
konstruksi dan kelanjutanya bagaimana karena ini masih menjadi tanggung jawab
Pt brantas” tandasnya.
Hal senada di sampai kan pemilik pondok
pesantren ( ponpes) MansaSul Hudda
yakni Romo kyai Suyuti Toha. Beliau menceritakan terkait pengerjaan rusunawa
sampai ikut membantu peralatan bahkan para santrinya pun turut bekerja yang
pada waktu itu pengerjaan cor bikin
lantai ,mesti proyek itu yang menangani PT akan tetapi kepedulian kyai dan
santrinya terhadap pt yang melaksanakan masih ada kerja
sama toleransi tinggi ,seperti
dikonfirmasi oleh wartawan patroli
group beliau menyampaikan ” pokoknya saya berharap bangunan itu segera
di selesaikan bagaimana caranya, karena waktunya sudah lama sekali dan sudah lewat
waktu.’’ Terangnya singkat.
Beliau juga menambahkan bahwasanya pihaknya juga sering kordinasi bahkan sempat bertemu menteri
‘’ saya sempet menyinggung masalah rusunawa pas ketemu
menteri, pak menteri juga sudah pernah
kesini harapan saya agar segera tuntas dan biar segera di nikamti oleh para
santri’’.tambahnya.
Selanjut nya setelah mandapatkan keterangan ini
karena pihak PT brantas baik pekerja dan pengawasnya tidak ada dilokasi kamipun
mencoba menghubungi mantan pengawas berinisial E melaliu handphonya menjelaskan
‘’ dulunya saya sempet bekerja Cuma dua
bulan mulai desember 2013 karena agak kurang cocok gak ada kesepakatan soal
gaji sehingga saya mengundurkan diri mas.terus terkait proyek kalender tidak
dikasih tau pihak kantor Cuma seingat saya pengerjaan itu 4-5 bulan selesei
logikanya ini yang proyek ke dua saja hampir selesei ya mestinya sudah melebihi
batas waktu ‘’terangnya.entah apa
yang ada di balik pengerjaan proyek ini sehingga minimnya data akurat yang bisa
menyimpulkan proyek terselubung atau proyek siluman
Mendengar keadaan ini dan
pernah survei di lokasi terkait kegaglan proyek batasan waktunya habis ini tentunya
agak bergeming dengan kejadian ini . ketua umum pacitan
center beralamatkan di jakarta yang
akrab di panggil Cak Abu hasan didapatkan telponnya dan beliau menyapaikan “itu memng tanggung jawab dari pemenang
proyek dan kementrian yang mmbidaangi bantuan rusunawa banyaknya kegagalan dari
kemnpera utk bansus rusunawa pesantren dan yayasan perguruan tiggi yang
terbegkali.dan itu harus di backlis melalui kemntrian oleh pt pemenang tender
karena bangunanya tidak sesui spek yang diduga pakai batako bukan batu merah
dan tidak adanya papa nama juga banyaknya kekurangan kelengkapan bangunan ini
jelas menyalai aturan dan ini kejaksaan banyuwangi harus bertindak kaerna tkp
ada di bwi dan pacitan center siap melaporkan mengawal kasus ini sampai ke
kementrian dan jaksa tinggi ...............”
ucapnya dengan nada yang agak tinggi.
Menyinnggung jika ada pelnggaran ini jelas pelakunya
kontraktor karena dari kementrian memberikan bantuan fisik seratus persen tidak
dikurangi sedikitpun.tambahnya //Eno.bersambung