Sumber Budaya Adat " Keboan" Desa Aliyan
Banyuwangi Radar Nusantara. Upacara adat yang berkaitan erat dengan sistem religi merupakan salah satu wujud kebudayaan yang paling sulit dirubah dan digantikan salah satunya Adat " Kebo -Keboan".merupakan ragam Seni Budaya Tradisi Banyuwangi yang masih terjaga dan dilestarikan hingga sekarang. acara Adat yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali tepatnya bulan Muharam atau Suro (penanggalan Jawa) yang jatuh pada hari minggu,(minggu pertama dan ke dua) diyakini memiliki kekuatan Magis.
Konon,
ritual ini muncul sejak abad ke-18. Di Banyuwangi, kebo-keboan dilestarikan
di dua tempat yakni di Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, dan Desa Alas
Malang, Kecamatan Singojuruh.
Ritual Kebo-Keboan dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat Desa setempat atas hasil panen yang melimpah sekaligus sebagai upacara bersih desa, agar seluruh warganya diberi keselamatan. Munculnya ritual Kebo – Keboan di Desa Aliyan berawal terjadinya musibah wabah penyakit Pagebluk. kala itu, seluruh warga diserang penyakit. hama juga menyerang tanaman Padi dan Polowijo.karena parahnya Dukuh Karang Mukti mengalami Paceklik(gagal panen). sehingga bayak orang terutama Anak-anak terkena penyakit Busung Lapar akhirnya banyak warga kelaparan dan mati.Ki Buyut Wongso Kenongo sebagai sesepuh Desa kala itu mengajak kedua anaknya Den Pekik dan Den Priggo, untuk melakukan sesuatu buat warga yang sangat memprihatinkan.akhirnya keduanya melakukan Pertapaanya.
selang
beberapa minggu setelah Bertapa , Den
Pekik dan Den Pringgo rumah Ki Buyut Wongso Kenongo di datangi orang
Gila.yang pada akhirya orang gila tersebut mengajak dan menunjukan
Pertapaanya kedua Anaknya tersebut dengan tempat yang berbeda Wilayah,wilayah Barat Den Pringgo dan Timur Den Pekik,.dan
pada malam harinya orang gila memerintahkan warga untuk menghias halaman
rumah Ki Buyut Wongso Kenongo dengan Janur Kuning,empat ikat Padi, anak
Pisang,dan bibit kelapa, sedangkan Ki Buyut membentangkan Kain Sarungnya di
halaman rumahnya.malam harinya Ki Buyut mengajak warganya untuk Tirakatan dan
Pagi harinya mengadakan Selamatan " Tumpeng Songo"(gelar
sepapan). tidak berapa lama warga di kejutkan adanya dua orang yang tubuhnya
penuh lumpur berlari -lari di tengah perkampungan seperti kesurupan .setelah
mungkin mersa bingung akhirnya kedua orang tersebut menjatuhkan dirinya di
kaki Ki Buyut dan di kaki orang gila.selanjutnya kedua orang tersebut di
pasangi seperti kerbau dan di bawa keliling kampung dan sampai di rumah Ki
Buyut langsung di pakai membajak lalu orang gila mengambil semua padi di
pojok halaman dan di sebarkan seperti orang. Ngurit dan kedua orang tersebut
bergulung di lumpur dan mengambil padinya.dan Ki Buyut membagikan kepada
warganya untuk di pakai Bibit.setelah di sadarkan dan mandikan kedua orang
tersebut tenyata Den Pekik dan Den Pringgo.
Di kesempatan acara Adat Keboan tersebut di hadiri Bupati Banyuwangi Abdullah Aswar Anas,dan dalam Pidato menyampaikan " Ritual Adat Keboan Desa Alian ini salah satunya sumber inspirasi dan sumber tumbuhnya Budaya.dan merupakan Wahana Silturahmi Masyarakat untuk menjaga dan melestarikan Budaya serta mengisi yang bermanfaat tentang Budaya bagi masyasarakat .maka pembangunan tidak hanya di bangun Sarana saja tapi Budaya wajib kita bangun dan dilestarikan”. jelasnya. Bupati juga berjanji akan membangun jalan masuk menuju Desa Alian sebelum acara Adat Tahun depan jalanya sudah mulus .dengan memakai sistem pavingisasi K-300 / K -500 karena kalao rusak jalanya Pemerintahan Desa juga masyarakat bisa langsung mengantinya .tambahnya.(2/11) Sementara itu Kepala Desa Alian Sigit Purnomo memberikan keterangan terhadap beberapa awak media mengatakan " kegiatan acara Adat Keboan ini selamanya akan terus di lestarikan dan kembangkan, Alkhamdulillah di tahun ini Bupati hadir langsung menyaksikan ini tentunya sebuah kebanggaan tersendirinya bagi Masyarakat Alian.harapan kami di tahun depan Budaya keboan ini bisa dilihat dan kunjungi tamu Kehormatan di Bidang Pariwisata dunia dan lebih menikmati dengan suasana yang lebih baik lagi " . ucapnya (Eno) |
ZENNO CAKRAWALA. Kabiro Radar Nusantara Banyuwangi.Direktur CV Edha Mega Link,Jenis usaha Tour & Travel,konstruksi dan Konveksi. Home Ofice;Bulurejo,Tegalsari ,Banyuwangi. handphone - 081333300316 email;brata.zenno1@gmail.com
Minggu, 02 November 2014
keboan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar